ULASAN SINGKAT TRADISI YASINAN DAN TAHLILAN










**BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM**

( YASINAN )
TRADISI KAJIAN YASIN DAN TAHLIL MASYARAKAT ISLAM DI DESA DURIAN, KUBU RAYA


( SAEFUL FAHMI – 11734029 )
 Jurusan Ilmu al-Qur’an Dan Tafsir B Fakultas Ushuluddin Adab Dan Dakwah IAIN
PONTIANAK

ABSTRAKSI 
 Kegiatan Yasinan dan Tahlilan menurut para tokoh Agama islam merupakan media dakwah yang cukup efektif untuk merangkul atau mengajak masyarakat yang tidak pernah ke masjid untuk mengikuti kajian pembacaan Yasin dab Tahlil di masjid dirumah masyarakat setempat guna menjalin ukhuwah islamiyah dan melestarikan tali silaturrahmi antar warga tetap terjaga. Di daerah saya pun kegiatan rutin kajian pembacaan Yasin dan Tahlil sudah membudaya, yang rutin dilakukan pada hari kamis malam jum’at secara bergiliran secara bergantian dari rumah-kerumah warga desa Durian. Didalam yasinan dan tahlilan itu biasanya di selingi dengan siraman rohani atau ceramah yang bertujuan untuk agar masyarakat awam mengetahui hal-hal yang keagamaan yang belum diketahui, setelah selesainya kajian yasinan dan tahlilan biasanya diadakan juga dengan jamuan makan bersama dengan tujuan menjaga kekompakan dan silaturrahmi antar warga. 

 Kata kunci: Mengenal Tradisi dan Mengetahui Makna serta Manfaatnya 

 PENDAHULUAN 
 Kata TAHLILAN berasal dari bahasa arab TAHLIL, akar dari kalimat HALLALA YUHALLILU TAHLIILAN yang berarti mengucapkan kalimat Tahlil (laa ilaaha illallaah).
sedangkan YASINAN adalah acara membaca surah yaasin yang biasanya dirangkai dengan tahlilan, dikalangan masyarakat sendiri menurut Ust. Effendi (tokoh agama) istilah Yasinan dan Tahlilan populer digunakan untuk menyebut sebuah acara dzikir bersama, do’a bersama atau majelis dzikir. Singkatnya, acara tahlilan, dzikir bersama, majelis dzikir atau do’a bersama adalah ungkapan ungkapan yang berbeda untuk menyebut suatu kegiatan yang sama, yaitu, kegiatan individual atau berkelompok untuk berdzikir kepada Allah SWT, pada hakikatnya Tahlilan dan Yasinan adalah merupakan daripada berdzikir kepada Allah SWT. 

DASAR-DASAR BACAAN YANG ADA DALAM ACARA YASINAN DAN TAHLILAN 
Seluruh bacaan dan dzikir yang dibaca dalam acara Yasinan dan Tahlilan semuanya mengandung keutamaan-keutaman dna niai-nilai islam, dan Rasulullah SAW sendiri menyuruh kita selaku ummat islam untuk membaca serta mengamalkannya.
Bacaan-bacaan dzikir tersebut antara lain : 
-Membaca surah Al-fatihah 
-Membaca surah Yasiin 
-Membaca surah Al-ikhlas 
-Membaca surah Al-falaq 
-Membaca surah An-naas 
-Membaca surah Al-baqarah ayat 1-6 
-Membaca surah Al-baqarah ayat 163 
-Membaca surah Al-baqarah ayat 255 (ayat kursiy) 
-Membaca surah Al-baqarah ayat 284 sampai akhir surah
-Membaca istighfar 
-Membaca Tahlil 
-Membaca Takbir 
-Membaca Tasbih 
-Membaca Tahmid 

 NILAI-NILAI BUDAYA DAN MAKNA DARI TRADISI YASINAN DAN TAHLILAN 
Tradisi pembacaan yasinan dan tahlilan merupakan tradisi lama yang masih lestari dipegang oleh kalangan masyarakat indonesia khususnya di desa durian daerah tempat tinggal saya. 
Tradisi ini merupakan bentuk ijtihad para ulama untuk mensyi’arkan islam dengan jalan mengajak masyarakat agraris yang penuh mistis dan animisme untuk mendekatkan diri pada ajaran islam melalui cinta membaca Al-qur’an, membaca shalawat dan berdzikir kepada Allah SWT.
 Masyarakat melaksanakan tradisi ini telah turun-temurun. Artinya tradisi ini merupakan tradisi peninggalan dari sejak nenek moyang, dimana islam mengadopsinya sebagai bagian dari ritual keagamaan. 
Dari pelaksanaan tradisi ini maka ada makna yang lain selain dari sekedar mengaji dan berdzikir secara bersama-sama. Sudah menjadi hal yang umum jika tradisi yasinan digunakan sebagai majelis taklim dan dzikir mingguan masyarakat dan digunakan sebagai media dakwah agar masyarakat menjadi lebih dekat Allah SWT. 
Namun disisi lain tradisi yasinan dan tahlilan juga memiliki makna sebagai forum silaturrahmi masyarakat, yang tadinya tidak kenal menjadi kenal, yang tadinya tidak akrab menjadi lebih akrab, kegotong-royongan, solidaritas sosial, tolong menolong, rasa simpati dan empati juga merupakan makna dari sisi lain tradisi yasinan dan tahlilan. Kegotong royongan ketika mengadakan acara, tolong menolong agar acaranya berjalan sesuai dengan yang diharapkan, rasa empati dan simpati ketika ada kerabatnya menyelenggarakan acara. Semua itu merupakan makna yang terkandung didalam tradisi yasinan dan tahlilan.

 NILAI FILOSOFIS DARI TRADISI YASINAN DAN TAHLILAN
 Nilai filosofis yang terkandung dalam tradisi yasinan dan tahlilan yaitu turut serta dalam membentuk mental solidaritas. Dimana masyarakat percaya dosa mereka terhadap sesama manusia itu dapat terhapus dan tertutupi dengan amalan-amalan yang baik yang dilakukan selama hidup didunia dengan bertindak sesuai dengan petunjuk Al-qur’an dan Al-hadits, sehingga pada konsep filsafatnya, sebagai manusia yang tidak bisa hidup sendirian yang membutuhkan orang lain maka haruslah saling tolong-menolong kepada sesama ummat islam, supaya dapat mempersatukan umat muslim seutuhnya dan menghindari pertikaian. 

KESIMPULAN
 Sejarah yasinan dan tahlilan dalam masyakat islam di desa durian khususnya merupakan tradisi yang secara turun temurun diwariskan dari nenenk moyang yang kemudian diadopsi oleh agama islam sebagai bagian dari ajaran islam. Yang menurut tokoh agama desa durian Ust. Effendi bahwa yasinan merupakan sarana dakwah dalam mensyi’arkan agama islam dari sejak dahulu dan tetap lestari dilaksanakan hingga saat sekarang. Selain itu, tradisi yasinan dan tahlilan merupakan wadah bagi masyarakat islam untuk berdoa bersama dan juga menjalin tari persadaraan ukhuwah islamiyah kepada sesama masyarakat islam, dan menjadi media sosialisasi antara warga yang satu dengan warga yang lainnya. 

 Daftar Pustaka Ust. Effendi (tokoh agama di desa durian)

Komentar

  1. Ulasan sederhana yang dikupas secara sederhana dan penuh pembahasan yang mengandung kesederhanaan budaya islami

    BalasHapus

Posting Komentar

populer post

TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BERSIH (GOOD CLEAN AND GOVERNANCE)

PENGANTAR ULUMUL QUR'AN - (Tentang WAHYU)